Sahabatku,

Akuilah hakikat kejadian dirimu yang menjadi pelemah keimanan lelaki.Seandainya pakaian malu kau tinggalkan daripada tubuhmu dan perbatasan aurat kau pandang sebarangan, jadilah dirimu sekuntum bunga yang indah, tapi sayang tidak berduri. Kau tidak layak lagi dimahkotakan sebagai SI MAWAR BERDURI.




Ingatlah sahabatku yang tersayang,

Ingatlah bahawa ciri-ciri seorang wanita solehah ialah dia tidak melihat lelaki dan lelaki tidak melihat kepadanya kecuali atas urusan yang diizinkan. Sesuatu yang tertutup itu lebih indah dan berharga jika dibandingkan dengan sesuatu yang terdedah. Yang tertutup itu indah! Alangkah baiknya jika kau memelihara keindahan dirimu sebagai hadiah yang kudus, suci, mahal, dan berharga buat kumbang terpilih yang telah dijanjikan Allah buatmu.

badgurl~

Sedih. Miris. Itulah yang saya rasakan ketika melihat tayangan pemakaman the King of Pop, Michael Jackson yang begitu gegap gempita di televisi-televisi kita sepanjang hari kemarin. Beberapa stasiun tv bahkan bela-belain menayangkan tayangan eksklusif langsung dari AS acara penghormatan terakhir bagi si Raja Musik Pop sampai pagi ! Dan entah berapa juta mata masyarakat Indonesia yang rela menahan kantuk demi menyaksikan acara itu.

Saya sedih, bukan karena kematian MJ yang dipuja jutaan orang di dunia. Tapi saya sedih, karena pada saat yang sama, berlangsung pemakaman seorang muslimah yang Insya Allah menjadi seorang syahidah karena mempertahankan jilbabnya. Marwa Al-Sharbini, seorang ibu satu anak yang sedang mengandung tiga bulan, wafat akibat ditikam sebanyak 18 kali oleh seorang pemuda Jerman keturunan Rusia yang anti-Islam dan anti-Muslim. Tapi berita ini, sama sekali tidak saya temukan di televisi-televisi Indonesia, negara yang mayoritas penduduknya Muslim, bahkan mungkin, tak banyak dari kita yang tahu akan peristiwa yang menimpa Marwa.

Ribuan orang di Mesir yang mengantar jenazah Marwa ke tempat peristirahatannya yang terakhir, memang tidak sebanyak orang yang menangisi kepergian Michael Jackson. Marwa hanya seorang ibu dan bukan superstar seperti MJ. Tapi kepergian Marwa adalah lambang jihad seorang muslim. Marwa mempertahankan harga dirinya sebagai seorang Muslimah yang mematuhi ajaran agamanya meski untuk itu ia kehilangan nyawanya.

Marwa ditikam di ruang sidang kota Dresden, Jerman saat akan memberikan kesaksian atas kasusnya. Ia mengadukan sorang pemuda Jerman bernama Alex W yang kerap menyebutnya “teroris” hanya karena ia mengenakan jilbab. Dalam suatu kesempatan, pemuda itu bahkan pernah menyerang Marwa dan berusaha melepas jilbab Muslimah asal Mesir itu. Di persidangan itulah, Alex kembali menyerang Marwa, kali ini ia menikam Marwa berkali-kali. Suami Marwa yang berusaha melindungi isterinya, malah terkena tembakan kaparat keamanan pengadilan yang berdalih tak sengaja menembak suami Marwa yang kini dalam kondisi kritis di rumah sakit Dresden.

Peristiwa ini sepi dari pemberitaan di media massa Jerman dan mungkin dari pemberitaan media massa asing dunia karena yang menjadi korban adalah seorang muslimah yang dibunuh oleh orang Barat yang anti-Islam dan anti-Muslim. Situasinya mungkin akan berbeda jika yang menjadi korban adalah satu orang Jerman atau orang Barat yang dibunuh oleh seorang ektrimis Islam. Beritanya dipastikan akan gempar dan mendunia.

Itulah sebabnya, mengapa di tv-tv kita kemarin cuma dijejali dengan pemberitaan seputar pemakaman Michael Jackson yang mengharu biru itu. Tak ada berita pemakaman syahidah Marwa Al-Sharbini yang mendapat sebutan “Pahlwan Jilbab”. Tak ada protes dunia Islam atas kematiannya. Tak ada tangis kaum muslimin dunia untuknya. Tapi tak mengapa Marwa … karena engkau akan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisiNya. Seiring doa dari orang-orang yang mencintaimu. Selamat jalan saudariku, maafkan kami jika kurang peduli …


badgurl~






Sahabat,,,,, diri ini terlalu mencintai kalian….

Mari, kita selusuri hari~hari semalam,

Acara berbuka puasa secara berjemaah..

~pada mulanya kita sekadar merancang untuk berbuka puasa bersama ahli kelas kita, dengan tujuan untuk mengeratkan

ukhuwwah antara kita, tapi takut pula ada yang mengatakan assabiah, kita turut menjemput pelajar kelas 1 Raudhatul

Munawwarah… Bezanya, semua pelajar kelas kita DIWAJIBKAN untuk berbuka bersama walaupun ada yang tidak mampu

berpuasa kerana sebab-sebab tertentu….he2…

ALLAH suka menguji hambaNYA… selepas menghadiri ceramah Ustaz Rashidee, kami berpakat untuk ke dewan makan,

nak sediakan apa yang patut, tetapi hujan lebat telah membantutkan

perjalanan kami menyebabkan kami terkandas di masjid… hanya beberapa orang sahabat yang mampu melepaskan diri…

dan ana pun tak mampu berbuat apa2 hanya mampu menunggu, memerhati dan berdoa agar hujan akan membenarkan

kami lalu secepat yang boleh… terfikir juga ketika itu, untuk membatalkan cadangan berbuka puasa bersama,

memandangkan tuntutan masa….

Akhirnya… hujan sedikit serik memberi kami laluan untuk berjalan ke dewan makan

walaupun hakikatnya baju kami tetap lencun…. Tapi, biarlah.. sekali-sekala, dah lama tak mandi hujan… he2… sambil

menyelam minum air… sesampainya di dewan makan… kami terkejut, dan harapan untuk berbuka puasa hampir retak

kerana melihatkan makanan telah siap terhidang dan kami menyangka kak2 diploma telah terlebih dahulu merancang

untuk berbuka bersama…. Tetapi setelah diselidiki rupanya makanan itu adalah kepunyaan kami, he2… nak nangis dah

budak2 ni…. Rupa-rupanya, sahabat-sahabat yang berjaya meloloskan diri telah bertindak bijak dengan menyiapkan apa

yang patut dengan bantuan kak2 tahun lain… lega ana ketika itu….

Dan sekali lagi kami teruji…. Atap dewan makan yang selama ini tidak pernah bocor… bocor …

atau ada perkataan lain untuk menyatakan teruknya kerosakan atap itu… dan atap

yang rosak itu berhampiran dengan tempat untuk kami berbuka puasa… sekali lagi datang rasa untuk membatalkan

cadangan ini jika ‘hujan di dalam dewan makan’ itu terus lebat… tapi, melihatkan wajah sahabat2 yang bersemangat,

nampaknya bukan semudah itu, untuk membatalkan cadangan ini… dan pelbagai langkah berjaga-jaga dilakukan… cari

baldi, cari wiper… dan Alhamdulillah, hujan akhirnya serik….

Tersenyum sendiri bila memikirkannya….

Dan akhirnya upacara berbuka puasa bersama gabungan antara dua buah kelas 1 Raudhatul Syifa’ + 1 raudhatul

Munawwarah yang pertama kali diadakan Berjaya diadakan setelah diuji dengan rahmat ALLAH (hujan)…

moga-moga objektif mengadakan upacara ini tercapai….sekian… SAYANG SAHABAT SEMUA….




*ACARA SETERUSNYA AKAN TURUT DICERITAKAN, TETAPI MUNGKIN SEDIKIT MASA LAGI KERANA TUNTUTAN MASA..

Powered By Blogger

About this blog

Salam sahabat sayang…

Blog khaleelatulaisy merupakan sebuah blog perkongsian dan masih dalam pembinaan..

Memandangkan ia adalah sebuah perkongsian segalanya memerlukan persetujuan bersama..

Jadi, segala komen dan rasa yang terbuku sila komen terus ke e-mel ana dan sahabat-sahabat lain..

Terima kasih.. segala rasa lapang dada kalian amatlah diharapkan dan amat dihargai…